Langsung ke konten utama

Resensi Novel Slank 5 Hero Dari Atlantis

Menjelang 3 dekade atau tahun ke-30 Slank berkarya di blantika musik Indonesia, Slank mendapat hadiah berupa novel politik (semua umur) karangan Sukardi Rinakit berjudul ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’ dimana kelima personil Slank menjadi tokoh utama dalam novel fiksi tersebut.

Novel politik setebal 272 halaman yang diterbitkan oleh ‘Galang Pustaka’ ini mengisahkan tentang 5 orang pemuda yang nggak lain adalah personil Slank yang berpetualang di Negara Atlantis, sebuah negara dengan tata kehidupan yang nggak jauh berbeda dengan keadaan sekarang. Pada awalnya Atlantis dikenal paling makmur di dunia, namun dikarenakan tindak kejahatan mulai dari kekerasan hingga korupsi merajalela, maka negara tersebut semakin kacau ditambah lagi dengan beragam bencana alam yang diramalkan bakal memporakporandakan Atlantis.

Nggak ada cara lain untuk menyelamatkan Atlantis selain menemukan 5 pemuda terpilih untuk menimba ilmu di Perguruan Stones Complex dan menguasai beragam ilmu pengetahuan yang nantinya bisa digunakan untuk membela rakyat dan menyelamatkan Atlantis dari keterpurukan. Tentunya, Slank juga harus berjuang melewati segala halangan dan rintangan yang datang  dan salah satunya adalah Geng Decoctor yang nggak lain adalah senior Slank di Perguruan Stones Complex dan menjadi musuh bebuyutan Slank. Selain itu, cuma di dalam novel ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’ inilah Slank bakal tampil di acara kampanye dan menjadi tim sukses salah satu pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur demi melawan kecurangan, money politics, manipulasi data surat suara, serta kekejian kandidat lain.

Selain itu, dalam novel politik ini juga terdapat terjemahan beragam lirik lagu Slank yang bisa lebih memperkenalkan bagaimana Slank sesungguhnya dan tentunya membantu membuka mata pihak yang nggak menyukai Slank. Setelah diterbitkan pada 28 Januari 2013 kemarin, novel ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’ saat ini sudah tersedia di seluruh toko buku di Indonesia dengan harga yang tentunya sepadan dengan apa yang dapat ditemukan di novel politik ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’.      Semoga buku ini bisa jadi pencerahan bagi anak-anak muda di bawah Slank, supaya lebih serius dan peduli terhadap bangsanya sendiri. PISS

Judul Buku         : SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)
Penulis               : Sukardi Rinakit
Penyunting        : Among Pulung
Penata Isi           : Amir
Desain Sampul  : Joko
Penerbit             : Galang Pustaka
Tebal                 : 272 Halaman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jerry ( Preman Urban )

Temanku s'orang pengembara Yg datang dari Timur negri ini Coba mengadu nasib di Jakarta Kar'na desa kelahirannya susah mengejar mimpi! A Ternyata Jakarta kota yang penuh srigala!! E Jakarta juga banyak ular2 A Ternyata Jakarta kota yg penuh curiga! E Jakarta juga bukan..., kota yg ramah       B Sehari bertahan... seminggu bertahan... sebulan bertahan...                           A setahun benak mulai menghitam!!!... E                        A Dia terpaksa turun ke jalan... E                     A dia jalani dunia hitam E                          A kar'na Jakarta penuh curiga... E                             A Kar'na Jakarta bukan kota yg ramah B Berminggu berlalu...berbulan berlalu... bertahun berlalu...dia                      A Terperosok semakin dalaa...m...!! E Suatu malam menjelang pagi...di dekat rumahku Dia buron kar'na ulahnya...3 peluru di tubuhnya Jerry tewas…di tangan petugas!!!

Logo Slank

ABDEE : DIHARAPKAN JADI ANGGOTA DPR, MALAH JADI GITARIS

Dilarang main musik malah jadi pemusik, itulah Abdee Negara. Cowok kelahiran Donggala, 28 Juni 1968. Bokapnya, andi Cella Nurdin, mantan anggota DPR. Wajar kalo ia menginginkan Abdee, anak ketujuh dari delapan bersaudara, bisa ngikutin jejaknya. "Mungkin karena ortu gua melihat kakak gua yang juga main musik, sekolahnya gagal." Toh ia ngotot pengen pol-polan. Karena permintaannya untuk dibeliiin gitar nggak pernah dikabulkan, dia sempat berpikir diperlakukan diskriminatif oleh sang bokap. Beruntung hal itu nggak sampe menyurutkan niatnya untuk bermusik. Sejak SMP diam-diam Abdee sudah bergabung dengan teman-temannya yang berusia jauh lebih tua dan rata-rata sudah punya pengalaman. Abdee pun tambah pede waktu diberi kesempatan nyanyi sekaligus main gitar di pesta ultah adiknya. Dengan dalih sumpek dikampung halaman, Abdee ngerengek untuk nerusin sekolah ke SMU 1 Palu. P