Langsung ke konten utama

IVAN : NOMOR SATU MUSIK, NOMOR DUA PACARAN

Sejak kecil Ivanka, emang doyan musik. Kelas dua SMP udah mulai ngeband."Abis, informsi yang gue terima dari koran dan majalah, jadi anak band asyik," kata cowok kelahiran Jakarta 9 Desember 1971 itu. Tapi Ivan pantang menyerah, keinginan terjun ke dunia musik malah menggebu-gebu waktu tetangganya membeli perlatan musik, ditaro diterasnya pula. Siriklah dia. Semula dia sering kena damprat bokap kalo kepergok lagi latihan. Lama-kelamaan, bokapnya sendiri yang ngajarin main gitar. "Orang pertama yang ngajarin kenal instrumen, ya bokap gue," kata cowok yang pernah ikutan Festival Rock Sejawa Bali,1988 ini. Maklum acara ngeband waktu itu lagi ngetrend. Ivan jelas nggak mau ketinggalan.

Karena terasa keasyikan, sekolahnya di SMU 17 Agustus , Jakarta nyaris berantakan. La bayangin aja, waktu pelajaran berlangsung dia malah asyik nulis lirik lagu di bangku belakang. Kelakuan serupa juga berlanjut saat Ivan kuliah di Sekolah Tinggi Transportasi (STMT) Trisakti, akibatnya ia Cuma mampu bertahan sampai semester V. Toh dia nggak menyesal di DO dari sana. "Kalo dipikir gue malah lebih berarti setelah nekad terjun ke dunia musik. Banyak banget yang gue dapat," alasannya enteng. Sebelum nyasar ke Slank, Ivan sempat gabung sama Abdee di grup Flash. Nggak lama kemudian pindah ke House of The Rising Sun band beraliran rock & roll itu sering banget main di Poltot. Sejak itulah, Ivan akrab dengan Bimbim dan kawan-kawan. Malah tahun 1993, ia diajak rekaman untuk album pertama Imanez Anak Pantai.

Tahun 1997, Ivan ditawarin bergabung dengan Slank. Hatinya sempat bimbang karena waktu itu lagi akrab sama Bongky. Untunglah mantan pemain bass itu justru memberinya dorongan. "Gue bersyukur, banyak banget yang gue dapat begitu bergabung dengan Slank," katanya mantap. Keseharian Ivan boleh dibilang dihabiskan dengan nongkrong di Potlot. Kalo nggak latihan, nemenin Slanker, ato nyobain nulis lirik lagu. "selain itu ya pacaran," katanya semabri tertawa. Sebagai pemusik baru, otaknya sarat oleh gagasan. Bareng Slank, misalnya, dia pingin munculin musik etnik. "Lagu akan kedengaran lebih enak didengar."

Dibanding dulu, Ivan sekarang cenderung peka sama lingkungan. Dia mulai sering ikut mikirin keadaan negeri yang makin nggak karuan, padahal dulunya cuek bebek. Kok sekarang berubah ? "Mungkin karena gue dekat dengan orang-orang yang kritis dan mau berpikir." Tak jarang Ivan berdiskusi dengan Slank, juga dengan teman-teman dirumahnya. Kalo baca koran, nonton TV bukan Cuma melahap informasi musik. Hasilnya antara lain bisa disimak lewat lagu ciptaanya pada album Matahati Reformasi, yaitu Naluri Binatang. Kayaknya Ivan emang berniat terjun total di musik. Dia siap mempertaruhkans segalanya. "Gue akan merasakan kepuasan kalo gue bisa menghibur penonton. Sangat asyik tu. Orang seneng karena terhibur, apalagi sampai histeris segala. Nggak bisa ditebus dengan uang berapapun, soalnya itu merupakan kenikmatan tersendiri," paparnya bangga.

Dia juga berhasil meyakinkan ortunya bahwa keterlibatannya dimusik nggak seburuk yang mereka sangka. "Dulu gue sempat dilarang main band, karena anak band itukan identic dengan obat-obatan dan minuman keras. Padahal nggak semuanya begitu. Nah tugas berat gue yaitu nunjukin ke mereka bahwa gue nggak seperti yang mereka kira." Kini Ivan boleh dibilang sukses, meski mengaku belum berani "mempengaruhi" adik lelakinya untuk ngikutin jejak dia. "Soalnya dia udah telat, anak seusia dia kan mustinya udah jago main band." (Hai Klip slank Okt. 98)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jerry ( Preman Urban )

Temanku s'orang pengembara Yg datang dari Timur negri ini Coba mengadu nasib di Jakarta Kar'na desa kelahirannya susah mengejar mimpi! A Ternyata Jakarta kota yang penuh srigala!! E Jakarta juga banyak ular2 A Ternyata Jakarta kota yg penuh curiga! E Jakarta juga bukan..., kota yg ramah       B Sehari bertahan... seminggu bertahan... sebulan bertahan...                           A setahun benak mulai menghitam!!!... E                        A Dia terpaksa turun ke jalan... E                     A dia jalani dunia hitam E                          A kar'na Jakarta penuh curiga... E                             A Kar'na Jakarta bukan kota yg r...

Logo Slank

ngeSlank Bareng Duta Damai Dunia Maya

Malam tadi, 28 November 2017 Slank tampil sebagai bintang tamu kejutan dalam acara Pelatihan Tingkat Lanjut Duta Damai Dunia Maya 2017 yang diselenggarakan oleh Badan nasional Penanggulangan Terorisme yang berlokasi di Jakarta. Duta Damai adalah program nasional Pusat Media Damai – BNPT dalam mengajak kawula muda penggiat dunia maya untuk menyebarkan virus perdamaian, anti radikalisme, kekerasan dan terorisme di dunia maya. Sebelum tampil, Slank lebih dulu mengikuti kegiatan talkshow bersama Kepala BNPT Suhardi Alius, Kikan Namara selaku Ambassador Duta Damai 2017, Alfiansyah perwakilan Duta Damai Dunia Maya dan Iqbal Rambo salah seorang mantan teroris yang menuturkan kisah sebelum ia mengikuti gerakan radikal dan kembali ke jalan yang benar. Usai berdiskusi, Slank tampil menghibur ratusan pemuda-pemudi yang didaulat sebagai Duta Damai Dunia Maya dan para petinggi BPTN dengan Kaka yang lebih dulu berkolaborasi dengan Kikan, menyanyikan lagu tema Duta Damai berjudul Damai Itu Indone...