Pada era Reformasi 1998 silam, Slank ngeluarin sebuah album berjudul Mata Hati Reformasi dengan total 16 buah lagu di dalamnya. Meski bertemakan reformasi, namun lagu yang terdapat di album ini tetap bervariasi dan mengandung 4 unsur seperti album slank lainnya.
Jadi bukan hanya lagu bernafas kritik sosial aja yang terdapat di album yang cover depannya menampilkan simbol mata dan hati dengan latar belakang bendera Merah Putih ini. Salah satunya adalah lagu berjudul ‘Full Moon Blues’ yang mengisahkan romansa cinta sepasang remaja. Pada awalnya, lagu ini hanya berupa sebuah instrumen gitar yang tercipta kala Abdee sedang iseng memainkan gitar akustiknya.
Tanpa sengaja Abdee memainkan instrumen tersebut di depan Kaka dan Bimbim yang pada akhirnya berkeinginan untuk membuat lirik yang kemudian dipadukan dengan instrumen Abdee tersebut hingga tercipta sebuah lagu berjudul ‘Full Moon Blues’. Proses pembuatan lagu ini dilakukan selama 2 hari oleh Bimbim dan Kaka terhitung mulai 19 Maret 1998 bertempat di salah satu ruangan khusus para personil Slank yang diberi nama Slank Room.
Lagu yang berirama blues dan terkenal seksi karena liriknya sedikit nakal ini mengisahkan tentang momen istimewa antara pria dan wanita yang bermesraan di bawah sinar bulan purnama di sebuah pantai. Meski berirama blues, tapi anehnya lagu ini sering sekali dibawakan oleh Slank justru dengan berduet bersama musisi jazz. Meski berirama blues, namun anehnya lagu ini beberapa kali di bawakan oleh slank justru berduet dengan musisi Jazz. BIsa kita ingat pada konser 3 Dimensi yang digelar di JCC jakarta 2003 silam, Abdee dengan gitarnya berduet bersama Musisi Jazz kawakan Syaharani tampil membawakan lagu ini.
Selanjutnya Ketika Slank pertama kali manggung di Java Jazz Festival (2009). Ketika itu slank tampil membawakan lagu ini juga berduet bersama Musisi jazz. Namun bedanya kali ini Musisi jazz-nya berasal dari luar negeri, Ron King salah satu pemain trumpet, komposer, dan arranger yang namanya begitu dikenal dalam musik jazz. Dan sederet musisi Jazz lainnya seperti Tom Luer (saxofon) Michael paulo (saxofon), Jacques Voyemant (trombone), serta Tony Monaco yang memainkan Hammond B3.
Bukan itu saja, pada pagelaran ulang tahun slank ke 27 yang digelar di pantai Karnaval ancol tahun 2010. Slank lagi – lagi membawakan lagu ini berduet bersama musisi jazz. Kali itu yang diundang Slank untuk berduet bersama adalah Paquita Widjaja. Penyanyi Jazz tanah air yang juga telah menyanyikan ulang lagu Slank yang di ambil dari album Generasi Biru, yaitu Terbunuh Sepi dengan dua versi yang sangat berbeda dari yang dimainkan Slank, nuansa beat dan dark.
Cukup anehkah apabila lagu yang jelas-jelas beraliran blues justru sering dibawakan dengan nuansa jazz?
Jadi bukan hanya lagu bernafas kritik sosial aja yang terdapat di album yang cover depannya menampilkan simbol mata dan hati dengan latar belakang bendera Merah Putih ini. Salah satunya adalah lagu berjudul ‘Full Moon Blues’ yang mengisahkan romansa cinta sepasang remaja. Pada awalnya, lagu ini hanya berupa sebuah instrumen gitar yang tercipta kala Abdee sedang iseng memainkan gitar akustiknya.
Tanpa sengaja Abdee memainkan instrumen tersebut di depan Kaka dan Bimbim yang pada akhirnya berkeinginan untuk membuat lirik yang kemudian dipadukan dengan instrumen Abdee tersebut hingga tercipta sebuah lagu berjudul ‘Full Moon Blues’. Proses pembuatan lagu ini dilakukan selama 2 hari oleh Bimbim dan Kaka terhitung mulai 19 Maret 1998 bertempat di salah satu ruangan khusus para personil Slank yang diberi nama Slank Room.
Lagu yang berirama blues dan terkenal seksi karena liriknya sedikit nakal ini mengisahkan tentang momen istimewa antara pria dan wanita yang bermesraan di bawah sinar bulan purnama di sebuah pantai. Meski berirama blues, tapi anehnya lagu ini sering sekali dibawakan oleh Slank justru dengan berduet bersama musisi jazz. Meski berirama blues, namun anehnya lagu ini beberapa kali di bawakan oleh slank justru berduet dengan musisi Jazz. BIsa kita ingat pada konser 3 Dimensi yang digelar di JCC jakarta 2003 silam, Abdee dengan gitarnya berduet bersama Musisi Jazz kawakan Syaharani tampil membawakan lagu ini.
Selanjutnya Ketika Slank pertama kali manggung di Java Jazz Festival (2009). Ketika itu slank tampil membawakan lagu ini juga berduet bersama Musisi jazz. Namun bedanya kali ini Musisi jazz-nya berasal dari luar negeri, Ron King salah satu pemain trumpet, komposer, dan arranger yang namanya begitu dikenal dalam musik jazz. Dan sederet musisi Jazz lainnya seperti Tom Luer (saxofon) Michael paulo (saxofon), Jacques Voyemant (trombone), serta Tony Monaco yang memainkan Hammond B3.
Bukan itu saja, pada pagelaran ulang tahun slank ke 27 yang digelar di pantai Karnaval ancol tahun 2010. Slank lagi – lagi membawakan lagu ini berduet bersama musisi jazz. Kali itu yang diundang Slank untuk berduet bersama adalah Paquita Widjaja. Penyanyi Jazz tanah air yang juga telah menyanyikan ulang lagu Slank yang di ambil dari album Generasi Biru, yaitu Terbunuh Sepi dengan dua versi yang sangat berbeda dari yang dimainkan Slank, nuansa beat dan dark.
Cukup anehkah apabila lagu yang jelas-jelas beraliran blues justru sering dibawakan dengan nuansa jazz?
Komentar
Posting Komentar
Biasakan Beradat " Bebas Tapi Sopan "