Langsung ke konten utama

Kembali ngeSlank Rame - Rame Di Timor Leste

Sabtu, 18 November 2017 untuk yang ketiga kali Slank menginjakkan kaki di negara tetangga, yakni Timor Leste. Kali ini Slank tampil di Dili, tepatnya Lapangan Tasitolu.

Slank yang tiba sehari sebelum pementasan, lebih dulu memenuhi undangan KBRI Indonesia di Dili, kemudian menyambangi sekretariat Slank Fans Club Dili dan sempat menikmati keindahan alam Timor Leste dengan diving dan main di pantai. Satu hal yang paling beda dari penampilan Slank di Timor Leste adalah, ketidak ikut sertaan Abdee karena ia masih dalam proses pemulihan. Meski begitu, Slank tetap menyuguhkan penampilan terbaiknya untuk puluhan ribu Slankers dan warga masyarakat Timor Leste yang membanjiri tribun penonton.

Antusiasme luar biasa dari para Slankers yang hadir, sangat terasa sebelum Slank naik panggung. Begitu Kaka, Bim2x, Ridho & Ivanka mulai memainkan instrumen masing-masing, Tasitolu bergetar karena hampir semua penonton berjingkrak ikuti alunan musik. Bukan cuma menampilkan sajian musik, dari atas panggung Slank juga menitipkan beragam pesan untuk semua yang hadir di Timor Leste. Slank mengingatkan para pemuda Dili untuk menjaga perdamaian, jauhi narkoba dan membasmi korupsi.

Salah seorang wanita asal Timor Leste, ikut menyumbangkan suaranya bersama Slank menyanyikan lagu pergaulan. Selepas itu, Slank memberi kesempatan bagi Slanky Timor Leste untuk bergoyang bersama. Untuk pertama kalinya pula, Slank memperkenalkan lagu-lagu terbaru dari album Palalopeyank.

Sebagai penutup, lantunan lagu Ku Tak Bisa, Kamu Harus Pulang dan ngeSlank Rame Rame dimainkan Slank di atas panggung. Terima kasih banyak untuk semua yang telah hadir dan terlibat dalam penampilan Slank di Dili, Timor Leste dan semoga Slank bisa lekas kembali lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jerry ( Preman Urban )

Temanku s'orang pengembara Yg datang dari Timur negri ini Coba mengadu nasib di Jakarta Kar'na desa kelahirannya susah mengejar mimpi! A Ternyata Jakarta kota yang penuh srigala!! E Jakarta juga banyak ular2 A Ternyata Jakarta kota yg penuh curiga! E Jakarta juga bukan..., kota yg ramah       B Sehari bertahan... seminggu bertahan... sebulan bertahan...                           A setahun benak mulai menghitam!!!... E                        A Dia terpaksa turun ke jalan... E                     A dia jalani dunia hitam E                          A kar'na Jakarta penuh curiga... E                             A Kar'na Jakarta bukan kota yg ramah B Berminggu berlalu...berbulan berlalu... bertahun berlalu...dia                      A Terperosok semakin dalaa...m...!! E Suatu malam menjelang pagi...di dekat rumahku Dia buron kar'na ulahnya...3 peluru di tubuhnya Jerry tewas…di tangan petugas!!!

Logo Slank

ABDEE : DIHARAPKAN JADI ANGGOTA DPR, MALAH JADI GITARIS

Dilarang main musik malah jadi pemusik, itulah Abdee Negara. Cowok kelahiran Donggala, 28 Juni 1968. Bokapnya, andi Cella Nurdin, mantan anggota DPR. Wajar kalo ia menginginkan Abdee, anak ketujuh dari delapan bersaudara, bisa ngikutin jejaknya. "Mungkin karena ortu gua melihat kakak gua yang juga main musik, sekolahnya gagal." Toh ia ngotot pengen pol-polan. Karena permintaannya untuk dibeliiin gitar nggak pernah dikabulkan, dia sempat berpikir diperlakukan diskriminatif oleh sang bokap. Beruntung hal itu nggak sampe menyurutkan niatnya untuk bermusik. Sejak SMP diam-diam Abdee sudah bergabung dengan teman-temannya yang berusia jauh lebih tua dan rata-rata sudah punya pengalaman. Abdee pun tambah pede waktu diberi kesempatan nyanyi sekaligus main gitar di pesta ultah adiknya. Dengan dalih sumpek dikampung halaman, Abdee ngerengek untuk nerusin sekolah ke SMU 1 Palu. P